Dulu Pedagang Sayur, Sekarang Calon Insinyur
Keterbatasan bukanlah kendala dalam menggapai impian. Sebaliknya, itu bisa digunakan sebagai “alat cambuk” untuk memacu semangat meraih apa yang dicita-citakan. Pikiran itulah yang selalu ada di benak Dana Hartono, seorang mahasiswa semester VII Jurusan Teknik Kelistrikan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
Dahulu, pasca-lulus dari SMAN 1 Purwoharjo, ia bercita-cita menjadi seorang guru. Maka ia pun memulai langkahnya dengan mengikuti tes masuk ke sebuah universitas. Namun, keberuntungan belum menyertainya. Ia tidak lolos seleksi tersebut.
Perjalanan selanjutnya membawa Dana merantau ke Kalimantan. Di sana ia bekerja bersama pamannya sebagai petani dan pedagang sayur mayur di pasar tradisional setempat.
Kenyataan tersebut tidak membuat Dana menyerah untuk menata masa depannya. Bahkan, di sana ia mendapat banyak pelajaran yang membuatnya semakin kuat dan tegar, ia menamainya sebagai “ilmu berani.”
“Kadang jalan hidup membawa kita ke tempat yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Selama menjadi petani dan pedagang sayur, Saya otomatis belajar cara berkomunikasi, bagaimana menawarkan dagangan, melakukan manajemen waktu dan prioritas, serta menyusun strategi untuk memecahkan suatu permasalahan,” ujar Dana.
sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2018/01/03/09020071/dulu-pedagang-sayur-sekarang-calon-insinyur