Bangun Karakter, Cegah Bullying: Kolaborasi UIM dengan KKKS Marioriwawo Soppeng untuk Masa Depan Anak Lebih Baik
Pada tanggal 6 hingga 8 September 2024, dilaksanakan kegiatan Pendampingan Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter dan Pencegahan Bullying Sejak Dini melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) di Kabupaten Soppeng. Kegiatan ini diadakan di Taman Kanak-Kanak Negeri Mamminasae Labessi, Kecamatan Marioriwawo.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Koordinator UPTD SPF Kecamatan Marioriwawo, Bapak Aniswardi, S.Pd., M.M. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penerapan pencegahan aksi bullying sejak dini, terutama di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) yang merupakan pondasi pendidikan anak. “TK adalah tempat yang tepat untuk memulai upaya pencegahan bullying. Kita perlu memastikan bahwa anak-anak kita belajar untuk menghargai satu sama lain sejak dini,” ujar Aniswardi.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dipimpin oleh Dr. Ashar, S.Pd., M.Pd. selaku ketua tim, dengan anggota tim Dr. Abrina Maulidnawati, M.Pd. Turut hadir dalam kegiatan ini, Nasaruddin, S.Pd., M.Pd., ketua program studi PG PAUD Universitas Islam Makassar. Dr. Mulyadi, M.Pd., dekan FKIPS Universitas Islam Makassar yang ditemui secara terpisah, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting karena merupakan implementasi dari Tridharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) kepada masyarakat.
Sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini, Dr. Sadaruddin, S.Pd., M.Pd., dari Universitas Islam Makassar, menyampaikan materi tentang pentingnya pendidikan karakter sebagai upaya pencegahan bullying sejak dini. Dalam presentasinya, ia menjelaskan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk perilaku positif seperti kejujuran, empati, dan tanggung jawab pada anak-anak. Dengan mengembangkan empati, anak-anak akan lebih cenderung untuk menghargai perbedaan dan terhindar dari tindakan bullying.
Peserta kegiatan ini terdiri dari 20 kepala sekolah TK yang merupakan anggota KKKS Kecamatan Marioriwawo. Mereka mendapatkan pendampingan intensif mengenai implementasi pendidikan karakter dan strategi pencegahan bullying di sekolah mereka masing-masing.
Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pendampingan berkelanjutan selama empat kali setelah sesi ini, sebagai bentuk komitmen untuk memastikan bahwa program ini dapat diterapkan dengan efektif di lingkungan sekolah peserta.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para kepala sekolah mampu menerapkan program pendidikan karakter dan pencegahan bullying di sekolah masing-masing, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi anak-anak.