Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Sastra (FKIPS) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali, Dr. Mulyadi, M.Pd, secara resmi membuka kegiatan Workshop yang berfokus pada penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan pendekatan pemecahan kasus dan pengembangan media pembelajaran berbasis audio terintegrasi Learning Management System (LMS).

Workshop ini ditujukan secara khusus bagi mahasiswa penyandang disabilitas, terutama mahasiswa tunanetra, sebagai bagian dari upaya meningkatkan inklusivitas pendidikan.

Kegiatan yang digelar di Hotel Almadera Makassar, ini merupakan bagian dari program bantuan inovasi pembelajaran dan teknologi bantu yang diinisiasi oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIPS UIM, Senin (21/10/2024).

Selain bertujuan mengoptimalkan kurikulum agar lebih adaptif, kegiatan ini menjadi langkah konkret UIM Al-Gazali dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa berkebutuhan khusus.

Dalam sambutannya, Dr. Mulyadi menyampaikan harapannya agar seluruh peserta, khususnya dosen dan pimpinan fakultas, dapat memaksimalkan kesempatan ini untuk memperkuat komitmen dalam memberikan layanan pendidikan terbaik bagi semua mahasiswa, tanpa terkecuali.

“Workshop ini bukan hanya soal kurikulum dan media pembelajaran. Ini adalah bentuk komitmen kita dalam merespons kebutuhan pendidikan inklusif. Pendidikan bukan hanya tentang mengajar, tapi tentang bagaimana kita memfasilitasi semua mahasiswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, agar dapat belajar dan berkembang dengan maksimal,” ujarnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, para pimpinan fakultas, ketua program studi di lingkungan FKIPS UIM, serta mahasiswa penyandang disabilitas.

Kehadiran para peserta menunjukkan dukungan dan antusiasme tinggi terhadap pentingnya pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah dan berbasis teknologi bantu.

Untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan kurikulum, panitia turut menghadirkan pemateri berpengalaman, yaitu Dr. Usman, M.Pd, dari Universitas Negeri Makassar (UNM).

Dr. Usman membagikan pengalaman dan strategi praktis dalam menerapkan teknologi bantu, khususnya media audio berbasis LMS, untuk memudahkan proses belajar mahasiswa tunanetra.

“Pengembangan media pembelajaran berbasis audio yang terintegrasi dengan LMS ini sangat penting agar mahasiswa tunanetra bisa mendapatkan akses informasi dan materi pembelajaran yang setara dengan mahasiswa lainnya. Dengan pemanfaatan teknologi ini, proses belajar akan lebih efektif dan inklusif,” jelas Dr. Usman dalam pemaparannya.

Workshop ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan teknis, tetapi juga forum kolaborasi antara dosen dan mahasiswa disabilitas untuk saling bertukar ide dan menyusun solusi pembelajaran yang lebih adaptif.

Melalui kegiatan ini, FKIPS UIM Al-Gazali berharap dapat terus mengembangkan program-program yang sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan mendorong terciptanya suasana pendidikan inklusif di kampus.

Pada akhir acara, Dr. Mulyadi menekankan bahwa keberhasilan pendidikan inklusif sangat bergantung pada komitmen bersama antara dosen, mahasiswa, dan seluruh elemen kampus.

“Semoga dengan kegiatan ini, kita semakin termotivasi untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan pendidikan yang adil dan berkualitas bagi semua mahasiswa. Mari kita jadikan FKIPS UIM sebagai pionir pendidikan inklusif di Sulawesi Selatan,” pungkasnya.

Kegiatan workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi FKIPS UIM Al-Gazali untuk terus berinovasi dalam memberikan pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa disabilitas, sekaligus memperkuat sinergi antara teknologi dan pembelajaran di era digital.